Artikel ini bukan berarti memobilisasikan Anda sebagai pengunjung untuk tidak menjadi diri Anda sendiri. Anda tetap menjadi humoris tapi dengan gaya dan cara Anda sendiri, dan artikel ini membantu Anda mengembangkan sifat humoristik Anda.
Tahukah Anda bahwa tertawa memiliki banyak khasiat bagi kesehatan juga? Menurut beberapa sumber, tertawa yang tidak dibuat-buat dapat menjadi obat herbal alami bagi keadaan mental dan psikologis manusia. Beberapa contoh diantaranya, tertawa mampu menyehatkan jantung sebab ketawa itu sendiri akan melatih otot diafragma Anda.
Berdasarkan perbandingan psikologis, tertawa seratus kali sama dengan bersepeda selama 15 menit. Selain itu, manfaat yang paling penting menurut penulis adalah mampu menghilangkan perasaan marah, distress, dan juga sifat emosi yang berbau negatif lainnya. Yang jelas, tertawa banyak sekali manfaatnya.
Sekarang, bagaimana caranya agar menjadi orang yang humoris dan menyenangkan? Ada beberapa formula dan tips yang perlu Anda lakukan. Selengkapnya di bawah ini adalah Cara Menjadi Humoris Disenangi Banyak Orang.
1. Pantang Jaim
Jaim (Jaga Image) adalah pantangan bagi seorang pelawak. Bayangkan jika Anda hendak melucu, tapi Anda sendiri malu dan takut harga dirinya jatuh, maka hanya akan menghambat proses Anda dalam mengembangkan sifat humoristik Anda. Apalagi jika Anda hendak melucu di depan orang yang Anda suka, jangan jaim dan jadilah diri Anda sendiri dengan sifat humoristik Anda. Intinya kalau melucu jangan jaim.2. Manfaatkan Keadaan Fisik
Jangan pikir pusing jika Anda punya banyak kekurangan fisik. Cobalah untuk melihat sisi positifnya. Misal Anda memiliki tubuh pendek; wajah polos; dan rambut keriting, Anda dapat memanfaatkan kondisi tersebut untuk mendukung diri Anda menjadi sosok yang humoris. Selain keadaan fisik, Anda bisa menciptakan ekspresi wajah yang mendukung (seperti pasang raut muka serius) pada saat melawak, kemungkinan orang yang tertawa akan semakin menambah, alhasil secara pribadi Anda akan disenangi juga.3. Terlihat Ceria
Berdasarkan penelitian, keceriaan atau senyuman dapat menular ke orang lain. Jika Anda melucu dengan wajah ceria dan senyum atau tawa lebar, kemungkinan besar orang yang diajak bicara akan ikut tersenyum bahkan tertawa. Pasalnya orang yang humoris sering terlihat ceria.4. Tonton acara komedi untuk referensi
Untuk wawasan dan bahan guyonan, tonton beberapa tayangan komedi baik di televisi, media, maupun di acara live. Di situ yang paling penting adalah Anda mampu menangkap cara pelawak melucu ataupun bahan leluconnya itu sendiri yang bisa Anda jadikan referensi untuk menjadi orang humoris.5. Imitasi pelawak
Sebenarnya imitasi (meniru) kurang disarankan karena termasuk plagiat dan membatasi kreatifitas. Tapi, untuk seorang pemula, mungkin tak apa-apa asalkan jangan keterlaluan. Langkah yang perlu Anda lakukan adalah memilih satu orang humoris yang Anda sukai (misal komedian Tukul Arwana, budayawan Emha Ainun Nadjib, atau komika Stand Up Comedy) mulai dari cara omong hingga ekspresi orang tersebut berbicara. Setelah itu, coba pelajari cara pelawak tersebut mengelaborasikan lelucon dengan keadaan. Lambat laun, dalam peniruan tersebut, Anda akan menemukan jati diri Anda sendiri.6. Perbaik Mood
Seseorang ketika melucu tentunya butuh mood yang terkondisikan. Usahakan mood Anda dalam kondisi fit. Akan garing dan kurang maksimal jika Anda melucu tapi mood-nya tidak mendukung, kecuali kalau Anda memang sudah dasarnya orang yang humoris.7. Percaya Diri
Seorang humoris perlu percaya diri dan mantap saat melucu. Jangan tersendat-sendat (gagap) saat berbicara, kemungkinan lucunya tidak maksimal.8. Manfaatkan Intonasi Suara
Tinggi rendah suara saat melawak sangatlah berpengaruh. Anda bisa menciptakan suara dengan nada yang lucu saat melawak. Coba atur dan temukan suara dengan intonasi seperti apa yang kira-kira bisa membuat orang-orang tertawa terbahak-bahak mendengar intonasi suara Anda dicampur lawakan Anda.Itulah beberapa tips dan dasaran yang perlu Anda lalui sebelum menjadi orang yang humoris dan menyenangkan. Tapi perlu digarisbawahi bahwa melucu dan serius juga ada waktunya masing-masing. Jangan melucu pada momen yang tidak tepat. Yang jelas akhirulkalam,
"Jangan pernah melontarkan humor kepada orang yang sedang menderita sakit gigi"Sekian, terima kasih.
0 comments:
Post a Comment